Friday will always be my favorite day. I could smell the weekend coming. It smells good! And that day, we didn’t have class and got nothing to do but taking photos. Such a great day. Sorry, boys, girls could be crazy tho. So boo-yah! Cut!
Tag: Rama Fitria Revoni
Hours with Syndicate
Happy Hours, ROFL. Kamis, 26 Desember, secara tiba-tiba, Dmitri mengatakan di group Line Syndicate (IPA 5 SMAN 1 Batam), kira-kira isinya begini
We hari ini kita nonton Hours di Blitz Kepri Mall jam 13:40. Dateng ya
Unluckily, banyak yang nggak bisa, saat beberapa orang membalas,
Gabisa we maaf
Aku juga gak bisa we maaf
Nggak bisa juga
Gue jadi ragu mau ikut atau engga. Saat akhirnya, sekitar jam 12.30, barulah gue memutuskan untuk ikut nonton, daripada sendirian di rumah. Dengan segera, gue langsung byar byir byur ke kamar mandi, secara dari tadi seharian samasekali belum mandi. Gue jadi mikir, kalau misalnya Syndicate nggak ngajak jalan, mungkin gue nggak bakalan mandi seharian itu.
Tak lama kemudian, Mamah tercinta pulang dan bertanya keheranan,
“Kamu mau ke mana, Kak? Tumben mandi”
“Mau nonton sama anak kelas, Ma”
“Yaudah hati-hati, ya,”
Tak lama kemudian, Kopong pun tiba di depan rumah. She gemme a drive tho xoxo. Akhirnya, kami berdua segera meluncur ke Kepri Mall. Sesampainya di sana, ternyata yang lain sudah pada masuk ke dalam teater. Kemudian kami berdua langsung memesan tiket film Hours untuk row F seat 8 dan 9, sembari membeli popcorn dan coke, as always.
Sesampainya di dalam, Paul Walker sedang kebingungan dengan pemadaman listrik yang menimpa rumah sakit yang merawat bayinya. Agak absurd sebenernya nonton film yang tokoh utamanya baru saja meninggal kemarin, tapi tak apalah. Mas Paulnya masih teteup ganteng kok di filmnya, walau agak creepy dan sedih juga sebenernya karena dia udah nggak ada. Ya sudahlah. Kamipun akhirnya menonton dengan hikmat.
Gue pun bertanya pada Ani di sela-sela film,
“Ni, anak kelas yang lain pada duduk di mana?”
“Nggak ada, Ret. Cuma deretan ini aja,”
“HAH?! Serius?”
“Iya, cuma kita berlapan aja,”
“Jadi cuma delapan orang aja yang ikut? Yang lainnya ke mana?”
“Pada nggak bisa,”
Film Hours ini pemerannya dikit banget, tapi filmnya lumayan dapetlah makna yang ingin disampaikannya. Tak lain, mengenai pengorbanan dan semangat pantang menyerah. Terbukti saat Paul Walker, yang baru saja ditinggal mati istrinya saat melahirkan bayi mereka, tetap bertahan di rumah sakit tanpa listrik selama 48 jam untuk menjaga bayinya yang masih berada dalam inkubator. Saat itu badai Katrina tengah menerjang wilayah Amerika. Hingga di akhir film, tim rescue akhirnya datang menyelamatkan Paul Walker beserta bayinya. Ngga tau deh itu bayi siapa di film Hours, tapi lucu amet. Seriusan.
Tanpa terasa, film berdurasi kurang dari dua jam itu usai. Apapun hasilnya, bagus ataupun buruk, kita akan selamanya selalu mengenang Hours sebagai film terkahir Paul Walker. Seperti yang kita tahu, aktor tampan pemeran polisi rahasia Brian O’connor dalam franchise aksi populer Fast & Furious ini tewas mengenaskan dalam kecelakaan lalu lintas tragis di awal Desember lalu. Sebuah berita sedih nan mengejutkan yang meninggalkan duka mendalam buat semua orang, tetapi ironisnya, secara tidak langsung juga menjadi sebuah marketing bagus buat Hours, sebuah drama thriller kecil berbudget minim yang mungkin berpotensi lebih banyak dilewatkannya jika saja Walker masih hidup.
Jam masih menunjukkan pukul empat kurang saat kami akhirnya keluar dari bioskop. Kami berdelapan, gue, Voni, Riani, Dmitri, Abid, Faizal, Luqman, dan Fauzan kehabisan ide mau ke mana selanjutnya. Hingga akhirnya kamipun sepakat ke Ocarina. Karena bingung mau ngapain, akhirnya kami berdelapan foto-foto sesekali diiringi celetukan Faizal yang selalu bikin kami sakit perut. We all died laughing. It’s fun. Tons of laughing. Love these guys.
Syndicate on Vacation
Sabtu, 6 Juli 2013
Hurray—Syndicate on vacation. Sabtu, 5 Juli 2013 lalu akhirnya Syndicate (IPA 5) SMAN 1 Batam merayakan kenaikan kelas atau pergantian title kelas dari kelas XI-IPA 5 menjadi XII-IPA 5 yehaha. Setelah melalui diskusi panjang dari hari ke hari—ceritanye, akhirnya kami pun memutuskan untuk menghabiskan Sabtu-Minggu yang magnificent itu di tempat yang cozy, yaitu The Acacia Hotel, Sekupang, Batam—nyang kagak jauh dari sekolah ntu wahaha. Thanks for those amazing 2 days, guys. I love you.
…
The Acacia Hotel
…
Jam menunjukkan pukul dua siang saat anak Sydnicate yang lain belum pada datang. Alhasil, baru hanya ada kita berlima, Gilang, Haiqal, Ika, Mila, dan gue tentunya. Selama menunggu yang lain, kita langsung curi-curi waktu untuk foto, ceritanya, photo shoot dulu gitu. Iya, gitu.
Tak lama kemudian, sekitar setengah jam-an, baru deh rombongan yang lain pada muncul. Diiringi dengan adegan rebutan kamar, dan lain-lainnya, akhirnya para Syndicate, meletakkan tasnya asal. Ceritanya, kami, yang cewe, ingin menempati kamar yang diklaim para cowo sebagai miliknya duluan. Kita yang cewe rada jealous, sama kamar cowo yang terdiri dari king bed and still have no idea why, kayaknya kamar cowo itu lebih adem, lega, besar. Padahal sekilas, hampir sama dan setipe dengan kamar yang ditempati para cewe. Weird, kan. Tapi, beginilah kami, rofl. Selanjutnya, sembari menunggu swimming part jam 4 sore, kami menghabiskan waktu dengan pelbagai kegiatan, di antaranya, main kartu, nonton film, dan lempar-lemparan kulit kacang (yang terkahir ini beneran awkward, kan ya). Akhirnya, sekitar jam empat lewat, barulah para Syndicate turun ke swimming pool, buat berenang. So, here we go!
…
Swimming
Part 1
…
After
…
BBQ PARTY
Malamnya, yang juga bertepatan dengan malam Minggu, kita memilih barbeque-an dengan bahan yang sudah disediakan. Jarang-jarang nih, bisa malam Minggu-an tanpa membedakan sekat-sekat jomblo dan yang tidak, lol. Bahan-bahan yang kita bakar sih masih yang normal-normal kok. Mulai dari ayam, sotong, hingga sosis. Setidaknya, kami belum berniat membakar yang lain, rumah, perhaps. Setelah barbeque-an, sekitar jam sebelas, kita naik ke kamar, tapi bukan ke kamar masing-masing, secara saat itu yang sedang dijadikan markas besarnya adalah main room-nya cewe. Mulai dari jam sebelesan hingga duabelas, kita sibuk cerita horror dengan lampu kamar yang dimatikan. Sebagian dari kita bercerita secara bergantian tentang kejadian horror, yang pernah mereka alami, which is, belum tentu 100 % kebenarannya menurut gue. Muka gue sih beneran flat abis. Well, rada takut dikit sih, ya. But, believe it or not, dalam hati gue masih sempat nge-request, kalaupun ntar ada hantu yang muncul di itu kamar, gue berharap itu hantunya Michael Jackson. Biar kece aja gitu ceritanya, lol. So, sekitar satu jam kemudian, kita akhirnya ganti topik. Kali ini lampu kamarnya telah dinyalakan. Ceritanya berganti menjadi topik seputar kelas. Sharing anything, selama satu tahun belakangan ini, hal-hal yang terjadi di kelas, dan semua-semuanya. Jadi gitu dah kira-kira. Selesainya sekitar jam dua-an. Nah, jam dua itupun, sebagian anak cowo masih tetep di kamar cewe, belum mau bergerak ke kamarnya. Setelah dipaksa, barulah akhirnya mereka kembali ke kamarnya masing-masing dengan membawa hasil jajahan berupa snack dari kamar cewe. Akhirnya, kami yang cewe, yang terdiri dari 8 kalau ngga salah, tidur dalam satu kamar yang tadi dijadikan markas oleh Syndicate untuk sharing satu sama lain. We had a great night, ya know. Saat sebagian mulai terlelap, gue sama Hania dan Chika, masih belum bisa tidur. Alhasil, kita memutuskan untuk nonton film Mr. & Mrs. Smith yang dibintangi oleh Brad Pitt dan Angelina Jolie. Gue ngga tau lagi gimana kelanjutannya, karena kayaknya gue udah tepar ngga sadarkan diri sebelum filmnya habis, rofl!
…
Swimming
Part 2
Minggu, 7 Juli 2013
Nah, ini dia. Keesokan paginya lagi, setelah bangun tidur, kita mulai berenang lagi. Sebenernya, kemarin malam kita juga udah berencana berenang lagi (kita di sini maksudnya, gue, Fiha, Ivo, Rio, etc) tengah malam kemarin. Tapi karena ngga memungkinkan, pupuslah rencana itu. Rada creepy juga kalau harus berenang di tengah malam gitu. Awalnya sih, tingkat keberanian gue ngalah-ngalahin James Bond yang ngejar musuhnya, Silva di tengah keramaian kota London, tapi setelah mendengar cerita horror lainnya dari Pieter, wah nyali gue jadinya entah menguap ke mana. Akhirnya, pagi keesokannya, kita bangun jam 6, lebih pagi dari anak cowo yang masih pada tidur. Alhasil, pagi-pagi itu, gue, Ika, Fiha, dan Gilang memutuskan berenang lagi. Tak lama, saat jam breakfast, rata-rata semuanya telah bangun, saat mamanya Raka, sangat berbaik hati membawakan kami sarapan. Dari hotelnya dapat sih, tapi ngga sreg aja rasanya. Jadilah kami menyantap sarapan yang dibawakan mamanya Raka dengan lahapnya. Ini beneran dari dalam lubuk hati Syndicate ingin mengucapkan, “Makasih banyak, taaaaan!” (senyum-lebar). Usai sarapan, anggota Syndicate lainnya, juga ikutan berenang. Tanpa terasa, kita berenang hingga pukul 11 siang, di mana, tak lama kemudian, kita udah harus check-out dari hotelnya sekitar pukul 12. Rada sedih sih. Mereka bilang, ntar pas kelas tiga, kita harus nginap 3 hari 2 malam, ada juga yang bilang, ntar kita kelas tiga, ke Bali, dan yang lain berharap dalam hati semoga liburan kelas tiga nanti lebih seru dari sebelumnya. Semoga kesampaian ya guys. Thanks for those amazing 2 days. Love you so much!